Senin, 15 Januari 2018

Distribusi Peluang

      Pengertian Distribusi Peluang
Distribusi peluang adalah sebaran kemungkinan terjadinya variable acak tertentu. Variable acak adalah peristiwa yang diharapkan akan terjadi, yang biasanya dilambangkan dengan X. Atau, suatu bilangan yang ditentukan oleh peristiwa yang dihasilkan dari eksperimen.


Distribusi Peluang Untuk Variabel Diskrit
a)     Distribusi Binomial
          Yaitu distribusi peluang untuk variable random diskrit. Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:                  
1.      Setiap percobaan bersifat independent atau dengan pengembalian.                                            
2.   Setiap percobaan tunggal menghasilkan dua kejadian (dikotomos) yaitu, gagal dan sukses. Sehingga, peluangnya hanya ada dua yaitu :
1. Peluang Sukses (p)
2. Peluang Gagal (q)
       Dimana jumlah p+q= 1.
       Jumlah sampelnya hanya sedikit, dimana sampelnya tidak lebih dari 30, yaitu 1 sampai dengan    30. 
Rumus :





Keterangan :
X = Variable acak (peristiwa) yang diharapkan akan terjadi.
x =  Banyaknya peristiwa yang diharapkan.
n = Banyaknya percobaan.
p = Peluang sukses yang dihitung dari satu kali percobaan.
q = Peluang gagal, dimana q=1-p.



b)    Distribusi Posisson
Yaitu distribusi peluang untuk variable random diskrit. Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Setiap percobaan bersifat independent atau dengan pengembalian.
2.  Setiap percobaan tunggal menghasilkan dua kejadian (dikotomos)yaitu, gagal dan sukses. Sehingga, peluangnya hanya ada dua yaitu :
·         Peluang Sukses (p)
·         Peluang Gagal (q) Dimana jumlah p+q= 1.
  Peluang sukses biasanya sangat sedikit.
  Ukuran sampel atau populasinya sangat besar. Yaitu n > 30
  Biasa disebut juga distribusi industri.



c)     Distribusi Hipergeometris
Distribusi hipergeometrik juga termasuk distribusi teoretis yang menggunakan variabel diskrit dengan 2 kejadian yang berkomplemen, seperti distribusi binomial.

Ciri dari Hipergeometrik :

Terdapat populasi sebanyak N dan terdapat sebanyak r kategori A. Dari populasi ini, diambil sebuah sampel acak berukuran n. Dari sampel berukuran n tsb akan diketahui peluang bahwa terdapat sebanyak x buah kategori A.

Rumus Distribusi Hipergeometrik

 

p(x)/h(x) = probabilitas x sukses dalam n percobaan
n             = jumlah percobaan
N            = jumlah elemen dalam populasi
r              = jumlah elemen dalam populasi yang sukses



b)     Distribusi Multinomial
Bila suatu percobaan binomial menghasilkan lebih dari dua kemungkinan seperti suka, tidak suka, cukup suka maka percobaan itu menjadi percobaan Multinomial.

Rumus Distribusi Multinomial

 
 


Contoh Distribusi Multinomial
Dadu seperti pada contoh 3 digelindingkan 3 kali.
a.Berapakah peluang mendapatkan 0 atau 1 sisi C 2 kali dan peluang mendapatkan 2 atau 3 sisi C 1 kali
b.Berapakah peluang mendapatkan 0 atau 1 sisi C 1 kali dan peluang mendapatkan 2 atau 3 sisi C 2 kali
  Penyelesaian
a.f(2,1; \frac{20}{27}, \frac{7}{27},3)= \frac{2800}{6561}
b.f(1,2; \frac{20}{27}, \frac{7}{27},3)= \frac{980}{6561}


   Distribusi Peluang Untuk Variabel Kontinu
1)    Distribusi Normal
                Distribusi normal adalah distribusi dari variabel acak kontinu.  Kadang-kadang distribusi normal disebut juga dengan distribusi Gauss.  Distribusi ini merupakan distribusi yang paling penting dan paling banyak digunakan di  bidang statistika.
Fungsi densitas distribusi normal diperoleh dengan persamaan sebagai berikut

p.normal

dimana
π = 3,1416
e = 2,7183
µ = rata-rata
σ = simpangan baku
Persamaan di atas bila dihitung dan diplot pada grafik akan terlihat seperti pada Gambar
berikut.



Sifat-sifat penting distribusi normal adalah sebagai berikut:
1. Grafiknya selalu berada di atas sumbu x
2. Bentuknya simetris pada x = µ
3. Mempunyai satu buah modus, yaitu pada x = µ
4. Luas grafiknya sama dengan satu unit persegi, dengan rincian
a. Kira-kira 68% luasnya berada di antara daerah µ – σ dan µ + σ
b. Kira-kira 95% luasnya berada di antara daerah µ – 2σ dan µ + 2σ
c. Kira-kira 99% luasnya berada di antara daerah µ – 3σ dan µ + 3σ
Membuat kurva normal umum bukanlah suatu pekerjaan yang mudah.  Lihat saja rumus untuk mencari fungsi densitasnya (nilai pada sumbu Y) begitu rumit.  Oleh karena itu, orang tidak banyak menggunakannya. Orang lebih banyak menggunakan DISTIBUSI NORMAL BAKU. 

Kurva distribusi normal baku diperoleh dari distribusi normal umum dengan cara transformasi nilai x menjadi nilai z, dengan formula sbb:


 formula z


Kurva distribusi normal baku disajikan pada Gambar berikut ini.
kurva normal baku ok 
Gambar 2.  Kurva distribusi normal baku

Kurva distribusi normal baku lebih sederhana dibanding kurva normal umum.  Pada kurva distribusi normal baku, nilai µ = 0 dan nilai σ=1, sehingga terlihat lebih menyenangkan.  Namun, sifat-sifatnya persis sama dengan sifat-sifat distribusi normal umum.

Untuk keperluan praktis, para ahli statistika telah menyusun Tabel distribusi normal baku dan tabel tersebut dapat ditemukan hampir di semua buku teks Statistika.  Tabel distribusi normal bakui disebut juga dengan Tabel Z dan dapat digunakan untuk mencari peluang di bawah kurva normal secara umum, asal saja nilai µ dan σ diketahui. Sebagai catatan nilai µ dan σ dapat diganti masing-masing dengan nilai Description: clip_image002 dan S.


2)    Distribusi Student
             Adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi T sebagai uji statsistik, table
      pengujiannya disebut table T student.

      Ciri-cirinya adalah :
·         jumlah sample biasanya kurang dari 30 (n < 30)
·     Distribusi t-student seperti distribusi Z berbentuk genta atau lonceng dan simetris dengan nilai rata rata sama dengan 0
·       Distribusi t-student bukan merupakan satu kurva seperti kurva Z, tetapi keluarga dari distribusi t. setiap   distribusi t mempunyai rata-rata hitung sama dengan 0,tetapi dengan standar deviasi yang berbeda-beda,sesuai dengan besarnya sampel (n).

Rumus:
  
Image result for pengertian distribusi t student formula
dimana :
t           : Nilai Distribusi t
µ          : Nilai rata-rata populasi
x bar    : Nilai rata-rata sampel
s           : Standar deviasi sampel
n          : Jumlah sampel


3)    Distribusi Chi Square
Chi square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi atau aktual dengan frekuensi harapan. Yang dimaksud dengan frekuensi harapan adalah frekuensi yang nilainya dapat di hitung secara teoritis (e). sedangkan dengan frekuensi observasi adalah frekuensi yang nilainya di dapat dari hasil percobaan (o).

      Karakteristik ChiSquare:


§  Nilai ChiSquare selalu positip.
§ Terdapat beberapa keluarga distribusi ChiSquare, yaitu distribusi ChiSquare dengan DK=1, 2, 3, dst.
§  Bentuk Distribusi ChiSquare adalah menjulur positip.Semakin besar derajat bebas, semakin mendekati distribusi normal.
§  df = k – 1, dimana k adalah jumlah katagori. Jadi bentuk distribusi chi square tidak ditentukan banyaknya sampel, melainkan banyaknya derajat bebas.

Rumus:

 


Dimana : 
χ2        : Nilai chi-kuadrat
fe         : Frekuensi yang diharapkan
fo         : Frekuensi yang diperoleh/diamati


4)    Distribusi Fischer
            Distribusi F merupakan distribusi probabilitas kontinyu. [1][2][3][4]Distribusi F juga dikenal dengan sebutan distribusi F Snedecor atau distribusi Fisher-Snedecor (setelah R.A. Fisher dan George W. Snedecor). Distribusi F seringkali digunakan dalam pengujian statistika, antara lainanalisis varians dan analisis regresi,distribusi ini juga mempunyai variabel acak yang kontinu.

Ciri-Ciri Distribusi F adalah:
·         Distribusi F tidak pernah mempunyai nilai negatif sebagaimana pada distribusi Z. Distribusi Z mempunyai nilai positif di sisi kanan dan negatif sisi kiri nilai tengahnya.

·         Nilai distribusi F mempunyai rentang dari tidak terhingga sampai 0. Apabila nilai F meningkat, maka distribusi F mendekati sumbu X, namun tidak pernah menyentuh sumbu X tersebut.

       Rumus:
           
Dimana :
F = Variabel acak yang memenuhi F>0
K = bilanan tetap yang harganya pada derajat kebebasan vdan v2
V1  = Derajat kebebasan antara varians rata-rata sampel (sebagai pembilang)
V2 = derajat kebebasan dalam keseluruhan sampel (sebagai penyebut)
Luas dibawah kurva satu.

Daftar distribusi normal berisikan nilai-nilai F untuk peluang 0,01 dan 0,05 dengan
derajat kekebasan v1 dan v2. Peluang ini sama dengan luas daerah ujung kanan yang
diarsir, sedangkan derajat kekebasan pembilang (v1 ) ada pada baris paling atas dan
derajat kebebasan penyebut (v2) pada kolom paling kiri.


Notasi lengkap untuk nilai-nilai F dari daftar distribusi F dengan peluang dan dk = (v1,v2) adalah Fp(v1,v2). Demikianlah untuk contoh kita didapat :
F0.05(24,8) = 3.12 dan F0,01(24,8 )= 5.28.
Meskipun daftar yang diberikan hanya untuk peluang p = 0.05 dan p = 0.01, tetapi sebenarnya masih bisa didapat nilai-nilai F dengan peluang 0,99 dan 0,95. Untuk ini digunakan hubungan :


Dalam rumus diatas perhatikan antara dan (1- p) dan pertukaran antara derajat kebebasan (v1, v) menjadi (v2, v1). 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar